Dikhawatirkan Gagal, Proyek Jembatan Mancik III Belum Sentuh Fisik

JAMBICYBER.ID, SUNGAI PENUH – Proyek pembangunan Jembatan Sungai Mancik III di Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh, yang dikerjakan oleh PT Alam Padoeka Djaja Inti, menuai sorotan tajam, Jumat (21/11/2025).

Pasalnya, meskipun telah ditetapkan tanggal mulai pelaksanaan pada 16 Oktober 2025, hingga saat ini, proyek tersebut diduga kuat belum menunjukkan progres signifikan, bahkan dikhawatirkan mandek total setelah hampir lima minggu berjalan.

Dugaan mangkraknya proyek ini mencuat lantaran belum terlihat adanya aktivitas pengerjaan fisik di lokasi. Selain itu, pemasangan rambu dan perlengkapan lalu lintas sebagai tanda dimulainya pekerjaan dan pengamanan area proyek juga dilaporkan belum terpasang.

Padahal, sesuai estimasi standar pengerjaan konstruksi, proyek Jembatan Sungai Mancik III seharusnya sudah mencapai progres fisik di atas 15 persen. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai keseriusan dan kapabilitas kontraktor pelaksana.

Saat dikonfirmasi mengenai dugaan minimnya progres, seorang yang diidentifikasi dengan inisial I dari pihak terkait memberikan keterangan yang belum sepenuhnya menjelaskan status pengerjaan.

“Ekskavator sudah berada di lapangan kemarin,” ujar I.

Ia menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah menyelesaikan persiapan, termasuk pemotongan dan pembengkokan besi. “Hari ini (akan dilakukan) pembongkaran,” klaimnya.

Ia juga menyebutkan bahwa alat berat, pembesian, dan papan merek proyek sudah berada di lokasi.

Namun, ketika didesak mengenai berapa persen progres fisik yang sudah dicapai, I menolak memberikan jawaban yang transparan.

“Hal ini tidak bisa kita bicarakan lewat HP,” jawaban singkat.

I beralasan bahwa lambatnya pembongkaran jembatan yang lama adalah untuk memitigasi risiko sosial. Jembatan Sungai Mancik III merupakan akses vital bagi masyarakat Kumun Debai untuk keluar masuk.

“Jembatan kalau kami bongkar pembesian belum kami siapkan, marah masyarakat hari ini pembongkaran jembatan,” ungkapnya.

Hal ini mengindikasikan adanya kekhawatiran akan penolakan warga jika akses utama tersebut ditutup tanpa persiapan yang matang.

Kondisi ini mendesak pihak Pemerintah Kota Sungai Penuh, khususnya dinas terkait, untuk segera turun tangan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) dan mengevaluasi kinerja PT Alam Padoeka Djaja Inti. Keterlambatan proyek infrastruktur vital dapat merugikan masyarakat dan berpotensi menimbulkan kerugian negara. (Red/feng).

Author