Gempa Musda PAN Jambi: Al Haris Kuasai Jabatan, Monarki Kekuasaan Menguat

Daerah, JAMBI, Politik78 Views

JAMBICYBER.ID, JAMBI – Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Jambi pada Sabtu (15/11/2025) seketika memicu gempa politik yang menghebohkan. Di luar skenario yang diprediksi banyak pihak, acara tersebut menciptakan gelombang kontroversi tajam yang menyeret nama Al Haris, Gubernur Jambi yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jambi.

Keputusan krusial yang menyulut spekulasi ini adalah pengumuman langsung nama-nama Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan formatur terpilih oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Menariknya, sejumlah nama yang terpilih menduduki kursi Ketua DPD di tingkat kabupaten/kota merupakan kepala daerah aktif di wilayah Provinsi Jambi, menguatkan dugaan konsolidasi kekuasaan oleh elite partai.

Inilah nama-nama daftar Ketua dan Formatur Terpilih DPD PAN se-Provinsi Jambi,
1. Kerinci Monadi
2. Merangin Al Hanim Assodiki
3. Sarolangun Dedi Ifriyansyah
4. Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno (BBS)
5. Tanjab Barat Anwar Sadat
6. Tanjab Timur Dillah Hikmah Sari
7. Bungo Dedy Putra (Ketua Formatur)
8. Kota Jambi Dr. Maulana
9. Kota Sungai Penuh Alfin
10. Tebo Suryadi
11. Batanghari M. Firdaus Fattah

Pengumuman hasil Musda yang berkembang cepat ini kini menyulut spekulasi panas mengenai adanya tarik-menarik pengaruh antarelite politik di Jambi. Keputusan penunjukan yang dinilai sepihak dan minim dialog ini disebut-sebut sebagai manuver Ketua DPW PAN Jambi, Al Haris, dalam mengatur strategi politik jangka panjang di Bumi Melayu.

Sorotan tajam datang dari aktivis Jambi, Edo, yang menduga keras bahwa pelaksanaan Musda tersebut dilakukan di bawah tekanan Ketua DPW PAN. Mengutip informasi dari sumber internal PAN yang enggan disebutkan namanya, Edo mengungkapkan adanya unsur mendadak dan memaksa dalam proses Musda.

“Informasi yang kami dapatkan dari internal PAN Jambi, diduga semua dilakukan secara mendadak dan memaksa,” ujar Edo, Minggu (16/11/2025).

Lebih jauh, ia menilai hal ini menimbulkan aroma tidak sedap yang mengarah pada dugaan kuat bahwa Al Haris tengah memposisikan diri sebagai “King Maker” di Jambi. Strategi politik yang disebutnya sebagai strategi diam dalam membangun monarki yang tidak disadari ini telah memunculkan isu kencang di internal partai.

“Benarkah? Diduga Ketua DPW PAN masih ingin berkuasa di Jambi, kemungkinan yang didorong habis dia antara Istri dan Anaknya,” ungkap Edo.

Ia menduga konspirasi besar yang mengindikasikan upaya Al Haris untuk mempertahankan dinasti politik di Jambi melalui penunjukan kader terdekat.

Perhatian elite politik Jambi sontak tertuju pada polemik PAN Jambi. Suasana internal partai, menurut sumber yang beredar, mulai terjadi perdebatan sengit antara pihak yang mendukung penunjukan dan pihak yang tidak sepakat.

Kondisi ini menciptakan situasi ironis, di mana para elit dan senior partai dikabarkan hanya bisa diam. Konspirasi besar Ketua DPW PAN yang tidak diketahui banyak orang ini diduga telah membelenggu aspirasi kader internal, menempatkan loyalis dan senior partai dalam posisi dilematis antara rasa bahagia dan ketidakmampuan untuk bersuara dalam menentang.

Perkembangan ini menggarisbawahi tantangan serius terhadap prinsip demokrasi internal partai dan memicu pertanyaan apakah Musda PAN Jambi merupakan murni konsolidasi politik atau justru langkah awal pembentukan monarki kekuasaan yang terstruktur.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *