JAMBICYBER.ID, KERINCI – Festival Budaya Kerinci (FBK) tahun 2025 resmi dibuka dengan meriah oleh Bupati Kerinci, Monadi, bertempat di Danau Kerinci pada Rabu (3/12/2025). Pembukaan ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan budaya yang berlangsung hingga 6 Desember 2025.
Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan Gubernur Jambi yang diwakili oleh Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Jambi, Asraf, serta Walikota Sungai Penuh Alfin, jajaran Forkopimda, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kerinci, para Camat, dan Kepala Desa se-Kabupaten Kerinci.
Sebelum seremoni utama, kemeriahan sudah terasa dengan adanya pawai budaya yang melewati sepanjang jalan Pesanggrahan, menampilkan seluruh Camat, Kepala Desa, dan perangkat daerah yang mengenakan kostum dahin (pakaian tradisional tempo dulu) yang unik dan menarik, selaras dengan tema festival.
Festival Budaya Kerinci tahun 2025 mengusung tema “Balik Ku Dahin”, sebuah ajakan untuk kembali mengenakan pakaian tradisional tempo dulu, sekaligus menghidupkan kembali warisan leluhur.
Dalam sambutannya, Bupati Monadi menekankan bahwa festival ini bukan sekadar kegiatan tahunan, melainkan perayaan perjalanan panjang budaya Kerinci yang masih hidup.
“Hari ini kita tidak hanya melaksanakan sebuah kegiatan, tetapi merayakan perjalanan nilai, tradisi, dan identitas yang telah membentuk masyarakat Kerinci sejak masa lampau,” ujar Monadi.
Ia menyebut tema “Balik Ku Dahin” sebagai jembatan yang menghubungkan warisan budaya lama dengan kreativitas generasi masa kini, menegaskan bahwa budaya Kerinci tidak hanya diwariskan, tetapi harus terus dikembangkan dan dihidupkan oleh generasi saat ini.
Bupati Monadi juga menyinggung sejarah Kerinci sebagai salah satu pusat peradaban Melayu kuno yang dikenal memiliki nilai adat yang kuat, diwariskan melalui bahasa, tari, upacara adat seperti kenduri sko, dan tata nilai masyarakat.
Lebih lanjut, Bupati yang juga mantan Kadis Pendidikan Kerinci ini memaparkan bahwa kekayaan budaya Kerinci memiliki peran strategis, bukan hanya bernilai estetika, tetapi juga berkontribusi besar terhadap pembangunan daerah, penguatan karakter generasi muda, pariwisata, serta pertumbuhan UMKM dan ekonomi kreatif.
“Kita harus yakin bahwa budaya bukan hanya masa lalu, tetapi modal masa depan. Ketika budaya tumbuh, ekonomi ikut tumbuh. Ketika budaya kuat, identitas daerah semakin percaya diri,” tegasnya.
Monadi mengajak seluruh pihak menjadikan pelestarian budaya sebagai gerakan bersama, mendorong dukungan terhadap sanggar seni, UMKM tradisional, seniman muda, hingga upaya menjaga situs sejarah dan rumah adat.
Mewakili Gubernur Jambi, Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Jambi, Asraf, memberikan apresiasi tinggi atas konsistensi Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam menyelenggarakan festival ini.
“Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi momentum penting untuk memperkuat identitas daerah dan memperluas dampak ekonomi kreatif masyarakat,” ujar Asraf.
Ia menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Jambi terhadap upaya Kerinci dalam melestarikan budaya sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan, berharap festival ini dapat terus menjadi ruang kolaborasi dan membawa Kerinci semakin dikenal di tingkat nasional bahkan internasional.
Setelah sambutan, Bupati Monadi secara simbolis membuka acara dengan memukul gong, dilanjutkan dengan bunyi tambur dan atraksi silat.
Rangkaian kegiatan yang akan digelar selama empat hari festival mulai dari Lomba Masakan Dahin, Tari Persembahan, Sike Rebana, Pno Adat antar SMP, Lomba Mewarnai PAUD dan TK serta Lomba Cerita Rakyat.
Bupati Monadi berharap FBK 2025 menjadi ruang bertemunya gagasan, memperkuat solidaritas, dan melahirkan karya-karya baru yang membanggakan, menutup sambutannya dengan filosofi, menjaga budaya adalah menjaga arah perjalanan, mengembangkan budaya adalah membangun masa depan, dan merayakan budaya adalah memperkuat persaudaraan. (Feng).






