JAMBICYBER.ID, JAMBI – Demi meraup keuntungan tersendiri dari hasil minyak bumi, Koperasi Batanghari Sumber Energy terindikasi tak mengantongi izin pengelolaan dan izin memproduksi sumur tua yang tersebar di Kabupaten Batanghari.
Koperasi Batanghari Sumber Energy yang diketuai oleh Andri Hariadi, diduga telah mengelola sebanyak 134 titik sumur tua tanpa mengantongi izin, bahkan secara leluasa menjadi tempat penampungan.
“Sebagian hasil sumur tua itu, didapatnya dari penambang lokal,” kata ketua umum Badko HMI Jambi, Ozi Saifirman, menjelaskan, Senin (30/06/2025).
Untuk pengelolaan sumur tua ini, lanjutnya, Koperasi semestinya harus mengantongi izin terlebih dahulu dari pemerintah setempat baik Pemkab Batanghari maupun Pemprov Jambi.
Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2008 yang mengatur terkait perizinan pengelolaan sumur tua. Adapun pengelolaan sumur tua harus mendapat izin pengelolaan dan memproduksi dari Pemerintah Provinsi Jambi.
Dari data yang didapatkan oleh, Jambicyber.id, didalam dokumen “Sumur minyak bumi refinery dan niaga umum wilayah kerja provinsi jambi,” Koperasi Batanghari Sumber Energy hanya mengantongi rekomendasi sebagai kelengkapan administratif dari pemprov jambi.
“Ketegasan ini, juga telah dikeluarkan oleh Pemprov Jambi, dengan nomor: S-541/2707/DESDM-4.2/X/2023. Tertanggal 06 Oktober 2023 yang lalu,” jelasnya, Jambi pada Jum’at (04/07/2025).
Tak sebatas itu, lanjut Ozi, Koperasi Batanghari Sumber Energy terindikasi menjual hasil minyak sumur tua kepada PT Pertamina EP di duga sebagai penampungannya.
“Diketahui, untuk hasil yang didapat dari sumur tua yang dikelola oleh penambang lokal, sekitar 5 juta letter perbulan,” tunkasnya.
Atas hal tersebut, ia berharap pihak berwajib, baik itu penegak hukum, kepolisian untuk segera bertindak dan menutup kegiatan tersebut. “Kita berharap tidak ada permainan dibalik ini. Penegak hukum harus berani dan transparan,” bebernya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Koperasi Batanghari Sumber Energy belum mendapatkan balasan, Media akan tetap berupaya mendapatkan informasi dari yang bersangkutan.
Penulis: Mr. Ki
